Pemetaan Wacana Keagamaan [Islam] di Seputar Blogger : Studi Kasus Blogger WP

Terinspirasi dari proyek Pemetaan [Potensi] ICT di Indonesia yang [saya] sempat nyelip2 dan [sedikit] terlibat di dalamnya beberapa waktu lalu, maka [berkaitan dengan itu] setiap melakukan blogwalking setiap kali pula terlintas di pikiran tentang keperluan “pemetaan” dalam hal lain seperti pemetaan “Ragam Wacana” yang berkembang di dunia blog (blogsphere) saat ini, terutama yg berkaitan dengan masalah keagamaaan (Islam) yang selalu menjadi topik “hangat” dan dapat meningkatkan hit menarik perhatian. 🙂

Cuma Ide – Cuma Judul :mrgreen:

Sebelumnya saya harus minta ma’af dulu kepada para pemirsa sekalian, sebab secepatnya harus saya beritahu bahwa postingan ini cuma ide dan cuma judul, content apalagi kesimpulan atas tema [dari judul] yg tertera di atas sama sekali belum ada. 😦

Untuk Apa sih ?

Kasus di ICT

Pemetaan Potensi ICT di Indonesia bertujuan untuk mendapatkan informasi seputar kemampuan industri2 yg ada di negeri ini dalam menghasilkan produk yang berbau ICT (baik infrastruktur maupun content), lalu melakukan clustering dan mendapatkan sejumlah data statistik serta intisari atas potensi tersebut. Kesimpulannya adalah, secara global (internasional) posisi kita dibandingkan negara lain dalam hal ICT adalah “payah”, dan secara lokal (nasional) ternyata kita lebih cenderung sebagai pemanfaat ICT ketimbang sebagai pengembang. Ini mempertegas ciri bangsa konsumen dibandingkan bangsa produsen yg cukup lama kita berhasil pertahankan 😦 .

Sebenarnya kesimpulan [seperti] ini tentu sudah klasik, tetapi informasi yang ter-cluster secara detail dari garapan proyek di atas tentu sangat membantu pihak2 yg berkaitan dalam memulai lagi debut ICT di negeri ini.

 

Kasus di Wacana Blogger

Berkaitan dengan judul postingan ini, dapat juga dipertanyakan :

Bagaimana dengan Pemetaan Wacana Keagamaan (Islam) di Seputar Blogger ? Dan manfaat2 apa yg hendak ditarik atas usaha penggalian informasi ini ?

Pemetaan terhadap wacana keagamaan di seputar blogger [dapat saja] bertujuan, pertama : untuk memperoleh corak pemahaman keagamaan yang hadir di dunia blog, kedua : menyimak kecondongan -kecondongan tertentu yang dapat digunakan untuk memprediksi perkembangan pemahaman2 tersebut ke depannya, ketiga : dari sini juga [misalnya] dapat saja lebih “dikuak” tentang kelompok pemahaman mana yang lebih agresif memanfaatkan sarana blog ini dan sejauh mana setiap blogger tersebut mampu menyelipkan pesan pemahaman “alirannya” 😆 , dan seterusnya dan seterusnya…

Lalu Manfaatnya ?

Lha, [kehadiran] sarana internet ini kan harus jelas manfaatnya, terutama dalam kaitannya dengan usaha turut “mendongkrak” posisi bangsa yang tertinggal ini. Diskusi-diskusi menarik melalui sarana blog, terutama [dalam hal ini] diskusi yg berkaitan dengan masalah keagamaan juga harus jelas manfaatnya.

Kerangka Dasar

Usaha semacam ini biasanya dimulai dari identifikasi terhadap corak pemahaman keagamaan yang ada, lalu membuat semacam klasifikasi (kategorisasi) dan menyusun peta potensi masing-masingnya.

Kalo diperbolehkan curi start (boleh dong, ini kan blog sendiri 😀 ), saya menawarkan identifikasi awal berikut, bahwa terdapat 2 (dua) pemahaman ekstrim yang bertanding berkembang di dunia blogger (setidaknya di WP) saat ini yaitu : pemahaman salafi dan pemahaman liberal. Uniknya, [menurut saya lagi] nilai dari fungsi keanggotaan setiap blogger terhadap 2 (dua) kelompok ini tidak bersifat crisp (tajam) tetapi fuzzy (kabur). Maksudnya : bisa saja seorang blogger mendapat nilai 60 jika dikaitkan dengan fungsi keanggotaan salafy dan nilai 30 untuk fungsi keanggotaan liberal, dan seterusnya [silahkan buat contoh sesuai kesukaannya]. Saya meyakini (meng-aksioma-i) hal ini karena ternyata sebagian besar kita (blogger) merupakan massa mengambang dalam hal corak pemahaman keagamaan ini, sehingga kecenderungan terhadap 2 (dua) kubu ekstrim tersebut [menjadi] tidak sangat tajam. Secara prematur, atas dasar pikiran di atas, saya juga berkesimpulan, bahwa sebagian besar kita (jika dikaitkan dengan pemahaman salafy dan liberal saja) adalah berpemahaman : moderat. Hanya saja dalam hal ini nilai keanggotaan kita terhadap fungsi moderat mungkin juga berbeda-beda. Lha kok jadi nyinggung2 matematik … 😆

Sebenarnya selain dikotomi (kelompok): Salafi – Liberal di atas, bisa juga digunakan bentuk dikotomi yang lain misalnya : Simbolik- Substansial, Hakekat – Syariat, Agama – Spiritual dan sebagainya. Jadi kedalaman eksplorasi terhadap kajian ini bisa menjadi lebih luas.

Normal-normal Saja

Normalkah seorang blogger menyelipkan (menawarkan) pesan pemahaman keagamaan [bahkan ideologi] di setiap postingan dan komentar2 nya ? Lho… normal-normal aja.

Ah, sebenarnya jauh sebelum ini, setiap kita juga sudah melakukan kenormalan ini. Tetapi masalah sesat atau tidaknya pemahaman tersebut, biarlah MUI yang menentukan. :mrgreen:

Contoh pesan terakhir di atas bukankah memperlihatkan kenormalan saya, dalam pengertian bahwa ada pesan [pemahaman] yang hendak saya paksakan tawarkan sesuai dengan aliran pemahaman saya. :mrgreen:

Komunitas dan Siapa Pemenang ?

Bagaimanapun, komposisi pemahaman keagamaan para blogger saat ini akhirnya membentuk komunitas sesuai dengan kesamaan atau persamaannya. Mau tidak mau, atau suka tidak suka, itulah cikal bakal dari pengelompokan. Dan jika kita amati lebih lanjut, sesungguhnya bentuk-bentuk interaksi semacam inilah yang mengawali pembentukan organisasi2 atau jema’ah2 [Islam] seperti yg ada saat ini. Fakta ini saya gunakan untuk membangun clause bahwa: ternyata sulit sekali bagi kita [manusia] untuk menghindar [di kehidupan ini] dari fenomena pengelompokan dan/atau pengorganisasian. 😆

Kelompok kamilah yang terbaik di komunitas blog ini, karena bla bla bla bla bla bla… Silahkan, silahkan saja merasa. Tetapi saya setuju dengan pesan ini: Buktikan dan tunjukkan saja siapa yang paling banyak manfaatnya bagi yang lain.

Pemetaan Wacana Keagamaan [Islam] Seputar Blogger

Studi Kasus : Blogger WordPress

Ada yang berminat untuk menjadi judul skripsi ? 😆 :mrgreen:

23 komentar di “Pemetaan Wacana Keagamaan [Islam] di Seputar Blogger : Studi Kasus Blogger WP

  1. menarik pak.. kayaknya sayah setuju nih kalo dijadikan judul skripsi…
    *moga-moga dosennya tau wordpress*
    atawa jangan sampe dosennya ga ngerti wordpress trus ditanyain.. WordPress tuh Kabupaten mana?? hahhahahha
    😆

    uhmmm tapi yang sayah dambakan pemetaan ini tidak membuat blogger menjadi terkotak-kotak dalam perbedaan sayah sangat bangga karena rata-rata diskusi yang terjadi didunia blogger lebih cenderung membuat seseorang untuk lebih bersikap dewasa dari pada kekananakn dalam menghadapi setiap perbedaan, semoga sikap dewasa ini terus dijaga sampai di kehidupan nyata
    🙂

  2. Buktikan dan tunjukkan saja siapa yang paling banyak manfaatnya bagi yang lain.

    Oleh Pak Heri kalimat tsb sudah dicetak miring, berarti (sepertinya) kalimat tsb menurut Pak Heri cukup istimewa (setidaknya dibandingkan dengan kalimat di atasnya). Dan saya setuju Pak … setuju dengan kalimat tsb 😀

  3. Wah, pemikiran konstruktif dari seorang dosen IT, bisa aja dosen kita ini. 🙂

    saya tertarik dengan ungkapan khusus ini:

    Buktikan dan tunjukkan saja siapa yang paling banyak manfaatnya bagi yang lain.

    ini asli bukan niru kang deKing loch.

    Aduh kalau untuk membuktikan manfaat/tidaknya rasanya kok sulit ya kang dosen. Saya setuju kalau manfaat itu bukan kembali kepada si penulis tapi yang mencernanya. Soale pernah kasus http://www.benbego.wordpress.com membicarakan botd karena ada tulisan tetang wanita telanjang dan langsung rankingnya tinggi… 🙂

  4. @almascatie

    uhmmm tapi yang sayah dambakan pemetaan ini tidak membuat blogger menjadi terkotak-kotak dalam perbedaan

    Gak bisa almas, karena kotak-kotak dan perbedaan itu gejala alamiah. Termasuk sekiranya kotak2 itu bermetafora menjadi organisasi/gerakan/jema’ah Islam yg baru 😆
    Jadi keberadaan organisasi/jema’ah di tubuh ummat Islam bukan hal yg tabu…

    sayah sangat bangga karena rata-rata diskusi yang terjadi didunia blogger lebih cenderung membuat seseorang untuk lebih bersikap dewasa dari pada kekananakn dalam menghadapi setiap perbedaan, semoga sikap dewasa ini terus dijaga sampai di kehidupan nyata

    Mmm… nafa ya almas belakangan ini jadi tambah bijak. Jadi teringat pengalaman teman2 lain yang diwaktu2 dekat pernikahannya mereka2 jadi tambah bijak. Jangan2 … 😆

    @deKing
    Ya.. semua kita setuju. Tapi lagi2 akan timbul ke-saling-tidak setuju an saat masuk ke pembahasan “kriteria” ke-manfaatan ini … 😀

    @cK
    Kok bisa ya datangnya beriringan dengan pak deKing 😆
    ………….
    Ah, gak mesti jurusan agama kok. 🙂
    Semestinya cK jangan mnutup pintu hati kemungkinan buat pak deKing, karena topik ini bisa juga digarap oleh seorang matematikawan, kan ada ngitung2 nya tuh … 😀

    @Fakhrurrozy
    Tertarik menggarapnya pak ? 😀

    @Kurt
    Ya benar Kyai eh pak… 😀
    Kriteria manfaat itu apa ? Apakah jumlah kunjungan, banyak bahan yg dapat di download, posisi top-post, dstnya …

  5. Pemetaan Wacana Keagamaan [Islam] Seputar Blogger

    Studi Kasus : Blogger WordPress

    Wah, sayang saya mahasiswa teknik. Nggak bisa jadi judul skripsi saya, deh… 😦

    *padahal keren juga lho* 😛

    [kembali ke topik]

    Emm… kalau saya sih setuju sama Pak Herianto, bahwa perbedaan yang ada sifatnya fuzzy dan bukan crisp. Cuma, masalahnya, orang2 (pembaca blog) suka beranggapan bahwa fenomena yang terjadi itu adalah yang crisp… 😦

    Bahkan orang kayak si Joe aja sampai dicap “liberal”. Padahal, kalo saya lihat, apa yang dia sampaikan itu masih lebih ‘bersahabat’ ke agama daripada ide2 yang diusung orang2 IsLib… IMHO sih. (o_0)”\

  6. Usulan yang bagus. WordPress dan ragam blog lainnya menyajikan berbagai alat analisis bagaimana informasi posting bisa dianalisis. Model statistik, hit counter, global tracking, ip location, top post, statitical hits, Searching, top blog dan link-link serta ping back merupakan modal yang relatif lengkap untuk dipakai sebagai pedang analisis.
    Terbentuknya kopdar juga menunjukkan adanya sinergi antara blogger dengan dunianya dan komunitasnya. Tema-tema (tesa dan tesis) atau skripsi dan skrinsyutnya bisa begitu banyak, sebagai orang marketing… saya suka usulkan temanya :”Berdagang Agama”, “Marketing Salafi dan Industri Liberal”, “Teknik menjerumuskan ummat melalui <strike)khotbahPostingan Sesat”, “Meningkatkan Usaha Pengkafiran Ummat”, “Bagaimana Menyesatkan Akal melalui Blog”, “Profetika Keberagamaan”, dan lain-lain.
    Di luar masalah wacana ini juga, bisa ambil tema lainnya yang boleh jadi lebih membumi, misalnya :”Peranan Perkembangan Ilmu melalui WordPress”, “Model Komunikasi Blogger”, “Marketing Klik”, “Peranan Guru dalam dunia Maya”, dan lain-lain…. 😀

  7. @sora9n
    Ya… masalah kompromistis di dua kubu :

    Logika fuzzy (1), logikanya sang kompromis

    Untuk memilih moderat pun di jaman ini tidak gampang, kalo kita gagal meng-identifikasi dimana 2 titik ekstrim tersebut … 🙂

    @agorsiloku
    Mmm… cakupan usulan proyek ini bisa menjadi semakin luas atau mungkin jadi lebih berat … 🙂
    Tapi tema2 mas agor berikut :
    “Peranan Perkembangan Ilmu melalui WordPress”, “Model Komunikasi Blogger”, “Marketing Klik”, “Peranan Guru dalam dunia Maya”…. menarik juga … 🙂

    Ah, siapa sih yg bilang kalo mencari judul skripsi itu susah… Ini sudah banyak… MAU ? 😀

  8. Tulisan di blog agaknya makin menarik dijadikan sebagai bahan kajian ilmiah, ya, Pak, termasuk wacana yang berkembang, bahkan sempat memanas antarsesama bloger WP. Wah, kalau saja saya masih menjadi mahasiswa, sangat tertarik tuh mencoba membuat sripsi dengan judul yang ditawarkan Pak Her, hehehehe 😀 OK, salam.

    Herianto :
    ke-fenomenal-an blog memang memberi kita peluang eksplorasi yang menarik pak … 🙂
    Kuliah aja lagi pak, biar buat buat skripsi lagi… 😀

  9. Mmm… nafa ya almas belakangan ini jadi tambah bijak. Jadi teringat pengalaman teman2 lain yang diwaktu2 dekat pernikahannya mereka2 jadi tambah bijak. Jangan2 …

    oh tidak hehehhehe
    😆
    tapi makasih pak…. moga-moga ada bapak2 yang punya anak manis baca tulisan diatas ah biar bisa dijodohin dan secepatnya jadi hahahahhahaha
    😆

    Herianto :
    Proaktif bro …. he he he… 😀

  10. Wah…kesempetan tuh buat Pak Sawali.

    @ Kurt: kok blog saya dibawa-bawa sih. Tentang wanita telanjang lagi. Pliz dong! :mrgreen:

    Pak Heri,
    rasanya untuk tingkat pemanfaatan cukup sulit untuk dideteksi mengingat keterbatasn di wordpress gratis. Klo di host sendiri biasanya bisa dicek bahkan terpublikasi dg baik. klo dari top post juga tidak menentu, perlu ada orang yg mengawasi. ada ngga yg mau?
    Salah satu cara mungkin seperti yg dilakukan media bilhikmah contest. terorganisir. Caranya meletakkan plugin atau link khusus disetiap artikel yg dipost. soal buatnya, jgn tanya saya. Tapi kesannya kok malah jd lomba ya. 😀

    Herianto :
    Kalo hostingan sendiri apa gak tambah repot nyiapin tool nya … 😆
    Kalo saya malah mikir kenapa belum ada server lokal (bikinan anak bangsa) yg nyedia in kuota buat blog + free seperti WP ini …
    Dengan adanya IIX kan smestrinya bisa lebih kencang … 😀

  11. Ping balik: Kembali ke Kandang « wak AbduLSomad

  12. Boleh juga usul skripsinya tuh…. tapi kalau bisa ditambah dengan kata analisis. 🙂

    bagi yg tertarik di bidang antropologi agama, sosiologi agama, atau psikologi agama, kayaknya tema ini bisa dikembangkan jadi lebih baik.

    jadi pengen nyusun skripsi/thesis lagi nih… 🙂

    *sambil ngelirik yg skripsinya belum kelar* :mrgreen:

    Herianto :
    Boleh juga pak ditambah kata “analisis”, tetapi pengalaman di kerjaan ICT kmaren “analisis” adalah bagian dari (proses) untuk mencapai (mendapatkan) pemetaan … Gak tau nih kalo di proyek ini … 😀
    Wah saya malah gak tau kalo ada jurusan2 agama semcam itu … Ayo nih, siapa mau… DEAL ? 😀
    Teman2 yang belum kelar jangan dilirik2 pak, dengan begini aja juga mereka dah ngrasa kok … :mrgreen:

  13. waaaaahhhhhhhhhhhhhhhhh lucu juga tuh kalo dijadikan skripsi meskipun simple hehehehe kebetulan semester depan gw skripsi nie,,,,,kalo boleh lo bimbing gw dah,,,,,;)

Tinggalkan Balasan ke cK Batalkan balasan